kumpulan berbagai berita luar negri maupun dalam negri

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 19 Mei 2016

5 Cara menari Gaya Bebas



1. Anggukkan kepala. Mulailah dengan menganggukkan kepala sesuai musik untuk mendapatkan iramanya. Jika hal ini dapat membantu, hitunglah 1, 2, 3, 4 di dalam hati. 
 
2. Geserlah tumpuan berat badan. Geserlah seluruh tumpuan berat badan pada salah satu kaki. Anda dapat mengangkat kaki lainnya sedikit di atas lantai untuk memastikan tumpuan berat badan tidak berada pada kaki ini. 
 
Untuk setiap dua hitungan (lebih baik pada hitungan ke 1 atau 3), geser tumpuan berat badan seluruhnya pada kaki lainnya. Anda juga dapat menggeser tumpuan berat badan untuk setiap hitungan, tapi memulai dengan lambat akan membantu Anda untuk merasa nyaman sebelum mulai menari dengan cepat.
 
Jagalah kaki tetap bebas dan tekuk lutut sedikit, seharusnya akan ada sedikit "lambungan" pada saat pergeseran tumpuan berat badan, dan lambungan halus yang juga terjadi saat hitungan di mana Anda tidak menggeser tumpuan berat badan. 

3. Gerakkan kaki. Setelah Anda menggeser tumpuan berat badan sesuai irama musik, mulailah menggerakkan kaki. Tepat sebelum menggeser tumpuan berat badan ke satu kaki, geser kaki sedikit, meskipun hanya beberapa sentimeter dari tempat sebelumnya. Ketika Anda menggeser kaki, usahakan kaki tetap dekat dengan lantai. 
Jika Anda menari dengan orang lain, pastikan untuk bergerak di sekitarnya dengan cara yang sesuai dengan pasangan tanpa menginjak kakinya.
 
4. Tambahkan gerakan pinggul. Ketika Anda menempatkan tumpuan berat badan pada satu kaki, gerakkan pinggul dan badan sedikit mengarah ke kaki tersebut. Jika Anda menggeser tumpuan berat badan ke kaki kanan, misalnya, gerakkan pinggul ke arah kanan. Anda dapat sedikit memutar badan untuk menambah lebih banyak gerakan. Sebagai contoh, ketika Anda bergerak ke kanan, tempatkan pundak kanan maju sedikit dan pundak kiri ke belakang, dan sebaliknya ketika Anda bergerak ke kiri.

5. Gerakkan tangan. Jika Anda merasa tidak nyaman, kecenderungannya adalah menempatkan tangan secara dekat atau membiarkannya tergantung lemas. Lebih baik, gerakkan tangan Anda. Usahakan agar tangan terbuka atau dalam keadaan tertutup dengan santai. Anda dapat menempatkan tangan di udara atau bersudut 90 derajat di sisi badan (seperti ketika sedang berlari) atau mencoba salah satu gerakan tangan yang dijelaskan di bawah ini. Apa pun yang Anda lakukan, jangan hanya melakukan satu gerakan saja, teruslah mengganti gerakan.


Share:

Wisata Sejarah Candi Surowono Kediri

Selain Kampung Inggris, wilayah Pare di Kabupaten Kediri juga punya candi bersejarah. Namanya Surowono, yang jadi destinasi wisatawan selain Kampung Inggris.Lokasinya masih di Kecamatan Pare, Kediri.
Candi Surowono merupakan candi bercorak Hindu. Candi ini memiliki nilai sejarah.

Dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun bersepeda. 
Sungguh mengasyikkan bersepeda melewati jalan-jalan perkampungan, sawah, dan banyak pohon tebu yang ditanam di sepanjang jalan.



Share:

Wisata Edukasi Kampung Inggris Di Pare Kediri

salah satu tempat kursusan di pare(kampung inggris)
Ada sekitar 146 lembaga kursus yang ada disini. Kampung Inggris akan semakin ramai saat liburan sekolah atau kuliah. Banyak orang datag kesini untuk belajar bahasa Inggris. Tidak hanya warga Kediri tapi juga dari kota-kota lain.
Share:

Tugu Garuda di Kota Pare Kediri

Tugu atau monumen ini pada awalnya adalah dibangun sebagai tanda pintu masuk kota Pare dari arah Kediri.Tugu ini menjadi spot yg menarik di Pare. Ada ukiran text Pancasila dan Proklamasi kemerdekaan di bagian bawah tugu yang menyangga dua buah pilar. Di ujung atas pilar, bertengger sang Garuda Pancasila dengan gagah dan megahnya.

Di sisi selatan dan utara, Anda bisa melihat relief yg menggambarkan Indonesia di masa penjajahan, mulai jaman Jepang dan Belanda, masa kemerdekaan dan masa pembangunan Orde Baru. Di sebelah timur, terdapat taman yang cukup asri. Tempat ini di malam minggu menjadi salah satu alternatif kongkow yg cukup ramai bagi anak muda di Pare.


Share:

Pasar Tradisional Kosambi

Pasar kosambi ramai pengunjung

Pasar Kosambi ini merupakan pasar tradisionl. Pasar Kosambi ini menjual berbagai jenis makanan, pakaian dan lain sebagainya, baik yang berasal dari kota Bandung, ataupun yang berasal dari daerah lain.

Harga makanan di Pasar Kosambi ini tergolong murah dengan kualitas yang tak kalah dengan makanan-makanan yang dijual di supermarket. Sehingga pengunjung setiap harinya selalu ramai yang membeli berbagai kebutuhan baik itu makanan ataupun pakaian.
Suasana depan pasar ini cukup macet, karena banyak kendaraan yang melewati pasar ini dan kondisi parkiran kurang ditata dengan baik.
Share:

Sukacita Warga Kota Bandung Menyambut Kemenangan Persib Juara ISL 2014

Sukacita warga kota Bandung menyambut kemenangan Persib Juara ISL 2014
Ribuan warga Kota Kembang tumpah ruah di jalan-jalan. Usai menyaksikan laga final Indonesia Super League antara Persib Bandung melawan Persipura Jayapura, warga Kota Bandung langsung merayakan di jalan-jalan. Mereka meluapkan kegembiraan atas keberhasilan Persib meraih gelar juara ISL 2014. 

Kerasnya raungan suara motor dan sorak sorao para Bobotoh justru mengundang warga di sekitar ruas jalan untuk mendekat dan ikut dalam perayaan. Anak-anak hingga ibu rumah tangga menyambut iring-iringan para Bobotoh. 

Share:

Sanggar Tari Jaipongan Ringkang Gumiwang

Suasana Latihan Tari Jaipongan anak-anak di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK)

Jaipongan merupakan tarian dengan mengkolaborasikan berbagai macam gerakan seperti gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan juga beberapa gerakan pencak silat yang juga sangat diminati oleh masyarakat setempat pada waktu itu.

Pada awal kemunculan nya jaipong menjadi sebuah tarian unik dan menarik dengan alat musik pengiring Degung. Keunikan tarian ini dapat kita lihat dalam seluruh gerakan tari yang terlihat ceria, energik, dan humoris. Tak heran jika pementasan kesenian daerah dari wilayah Sunda ini kerap mengundang tawa geli bagi para penikmatnya.


"Jaipongan itu seni tari yang diciptakan oleh Pak Gugum Gumbira, akarnya dari seni Ketuk Tilu yang dikembangkan lagi sehingga ada pola-pola gerak tersendiri. Musik pada jaipongan itu juga tertata tidak asal musik pake kendang maka itu Jaipong, beda juga dengan yang di daerah Subang atau Karawang, kalau itu disebut Bajidoran". Ungkap Kang Asep sebagai founder sanggar tari gumiwang.


Share:

Suasana Kampungku

Suasana kampung halamanku di pagi hari

Di kampung halaman Mamang suasana sangat sejuk  dan udara juga terasa lebih segar dibandingkan udara perkotaan yang banyak mengandung asap pembakara dari kendaraan di jalan-jalan raya. Semua warga disini saling tolong menolong sesama lain, gotong royong, dan warga bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah.

Suasana sejuk begitu terasa menjelang terbitnya sang fajar di ufuk timur menuju ke barat untuk menyinari kampung kami. Kondisi alam yang masih lestari nan hijau mendukung produktivitas pertanian sebagai aktivitas utama penduduk desa di kampung ini. Kami berharap semoga kampung ini tetap lestari. Identitas kampung ini. Yaitu kampung kecil di daerah Kalen Cabang, Subang Propinsi Jawa Barat. 
 
Kami berharap semoga kampung ini tetap mendapat anugrah berupa kampung yang subur, suasana alamnya sejuk dan tetap lestari. Suatu harapan yang didambakan bersama semoga sektor pertanian padi dan sejenisnya di kampung tidak pernah tergeser tapi justru mengalami peningkatan hasil produksi.
 

 


Share:

Suasana Siang Hari di Balai Kota Bandung

Suasana Siang Hari di Balai Kota Bandung


Inilah salah satu gedung tertua di kota Bandung yang salah satu bagiannya difungsikan sebagai kantor pemerintahan kota bandung yang bertugas Balai Kota Bandung.
Penanganan serta pengembangan Balai Kota Bandung sebagai pusat pemerintahan kota Bandung dan sebagai tujuan wisata budaya dan sejarah di bandung semakin hari terus melakukan pembenahan untuk kenyamanan baik buat aparatur pemkot Bandung supaya bisa bekerja lebih maksimal dalam membuat program dan memberikan layanan terbaik buat warga bandung, atau serta yang tak kalah pentingnya adalah menambah daya tarik dari balkot bandung ini supaya menjadi destinasi tempat rekreasi di kota Bandung bagi masyarakat bandung yang ingin bersantai hingga wisatawan yang ingin menikmati eksotisme suasana kota berjuluk paris van java ini.
Share:

Gembok Cinta di Balai Kota Bandung

Gembok Cinta di Balai Kota Bandung
Taman Balai Kota Bandung kini memiliki ‘gembok cinta’. Jika di Paris berupa pagar jembatan, di taman kantor wali kota Bandung ini, berbentuk prisma yang di atasnya ada tulisan LOVE berwarna merah. Kini Gembok Cinta menjadi ornamen baru di Taman Balai Kota. 
Share:

Goa Jepang Taman Hutan Raya Djuanda Bandung

Goa Jepang dari dalam
Bandung- Goa Jepang ini berada di kota Bandung, yaitu di Bukit Dago Pakar, berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Cukup mudah aksesnya, baik kendaraan umum, kendaraan pribadi bahkan bus. Memasuki kawasan taman hutan raya ini, kita akan menjumpai deretan hutan pinus yang membuat kawasan ini terasa sejuk dan asri. Harga tiket masuk tergolong murah, yaitu Rp 8.000 / orang. 

Share:

Kamis, 12 Mei 2016

Wisata Tangkuban Perahu Ramai Pengunjung


Subang- Kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Bandung Barat dengan Subang dipenuhi pengunjung. Akibatnya, terjadi kemacetan dari arah Subang menuju Lembang.

“Jalan menuju arah Subang dan Lembang macet total,” ujar pengelola kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu
Menurut Kaban, pengunjung sudah memadati kawasan itu sejak Kamis, 5 Mei 2016. Kaban memprediksi puncak kunjungan wisatawan terjadi pada Sabtu, 7 Mei 2016. “Perhitungan kami sampai besok, tapi kami siapkan antisipasi sampai Minggu mendatang,” ucapnya.

Meskipun kawasan tersebut diguyur hujan, ujar Kaban, pengunjung tetap antusias datang ke Tangkuban Perahu. Dia menyarankan wisatawan datang lebih pagi untuk menghindari macet dan hujan.

“Pukul 06.30 WIB, kami sudah buka untuk mengantisipasi kemacetan. Kemudian kalau pagi-pagi, cuaca masih bagus,” tutur Kaban.

Kaban mengklaim lonjakan pengunjung pada libur akhir pekan ini menembus 40 persen dari jumlah kunjungan rata-rata kawasan wisata alam itu. “Hari ini bisa sampai 8-10 ribu orang,” katanya.

Perusahaan, ucap Kaban, sudah mengantisipasi lonjakan pengunjung sejak jauh hari. “Kami telah mengantisipasi semua hari libur, mempersiapkan mulai tenaga sekuriti, tenaga di loket, tenaga parkir, hingga pengatur jalan,” ujarnya. Selain itu, pengelola menyiapkan menara pandang tambahan di kawasan Ratu.
Share:

Tradisi Lempar Koin Di Jembatan Kali Sewo

Subang- Ada yang menarik jika anda melintasi jembatan Sewo di jalur pantai utara . Terlihat sejumlah warga memegang sapu mengharapkan uang yang dilemparkan para penggendara yang melintasi Jembatan yang terletak tepat di perbatasan wilayah Subang dan Indramayu itu.

Ada sekitar 15 orang yang menyebar di pinggir jembatan. Pengais rejeki itu sebagian besar didominasi oleh anak-anak, namun ada juga remaja hingga paruh baya.
Dengan memakai kaos yang dililitkan di kepala untuk melindungi dari terik matahari, mereka tampak seperti tengah membersihkan jalan sambil menunggu derma dari pelintas jembatan tersebut. Tak ada raut takut akan tertabrak oleh kendaraan yang sedang berlalu lalang.

Ketika, beberapa logam atau lembaran rupiah dilemparkan dari balik jendela mobil. Dengan sigap mereka berebut satu sama lain untuk memungut 'rejeki' itu. "Lima ribu, lumayan Mas," tutur Junaidi (28), seusai mengambil recehan itu.
Junaidi menuturkan, sudah menjadi kebiasaan bagi pengemudi yang tahu, untuk melempar uang receh saat melintasi jembatan. Menurutnya, ada semacam kepercayaan warga setempat, yaitu dengan melempar uang di Jembatan Sewo akan membawa berkah bagi si pelempar.

"Kalau mereka melempar uang, diyakini nanti keinginannya itu akan terkabul. Atau mungkin saja, ada orang yang nazar agar mereka selamat dalam perjalanan, atau ingin anak-anaknya sukses," tutur Junaidi yang mengaku per hari bisa mendapat penghasilan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 itu dari pekerjaannya itu.
Junaidi menceritakan asal muasal munculnya kegiatan saweran tersebut. Menurut keterangan para leluhurnya, jauh sebelum jembatan itu dibentuk, di bawahnya dialiri kali yang dipenuhi siluman buaya. Konon, beberapa warga yang ingin menyebrangi sungai itu dengan getek, seringkali tidak selamat karena terjatuh. Tak jelas alasan mengapa mereka sampai terjatuh.

"Setelah itu, ada dua saudara yang bernama Saida dan Saini. Mereka berniat untuk melintasi sungai itu, dan bernazar, jika berhasil melewati sungai itu, mereka akan memberikan sesembahan seperti ayam, atau bebek. Dan akhirnya mereka berhasil, nah semenjak itu, orang selalu percaya dengan melemparkan sesembahan ke Kali Sewo agar dapat selamat," ungkap Junaidi.
"Tetapi kalau dulu pakai ayam, bebek, sekarang pakai uang receh ini," imbuhnya.

Cerita sama datang dari Fadoli (27). Warga Desa Sukra, Kapubaten Indramayu ini mengatakan, seringkali beberapa pengemudi kendaraan mengalami kejadian aneh usai melintasi jembatan Sewo. Hal itu terjadi karena keluhan para pengendara mengenai keberadaan para 'pencari receh' itu di pinggir jalan. "Banyak yang kesurupan kalau lewat jembatan ini (bersikap) ga sopan. Bahkan, ngusirnya itu susah, sampe bawa dokter juga ga mampu. Akhirnya keluarga mereka sendiri yang menyerahkan sesajen ke kali Sewo. Habis itu baru bisa sadar lagi," kata Fadoli.
"Jadi kalau mau ngasih ya ngasih, kalau engga ya engga. Padahal, mereka juga kan engga maksa minta uangnya. Yang penting jangan ngomong sembarangan lah kalau lewat Jembatan Sewu," imbuhnya.
Share:

Tradisi Pesta Laut Nelayan Indramayu

Tradisi Nadran Nelayan Indramayu
Indramayu- Kabupaten IndramayuJawa Barat merupakan wilayah persisir pantai utara Jawa yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai nelayan. Para nelayan Indramayu memiliki tradisi yang cukup unik, yaitu tradisi nadran atau pesta laut yang merupakan agenda rutin bagi para nelayan yang diadakan dua tahun sekali. Nadran dilakukan dua minggu setelah hari raya Idul Fitri.

Tradisi Nadran yang digelar oleh para nelayan Indramayu adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diberikan, baik berupa keselamatan ketika berlayar di laut maupun hasil ikan yang melimpah sepanjang tahun yang lalu.
Tradisi nadran diawali dengan pemotongan kerbau sehari sebelum acara puncak. Sesaji dan doa dipanjatkan sebelum kerbau disembelih agar proses penyembelihan lancar. Kepala kerbau yang sudah dipotong kemudian akan menjadi sesaji yang dilarung ke tengah laut dengan pendamping beragam tumpeng, kembang, dan jajanan pasar.

Tradisi nadran sendiri mula-mula diawali dengan diadakannya pagelaran tari-tarian dan hiburan rakyat tradisional seperti reog, jaipong, genjring, tari kerbau dan lain-lain. Semua warga nelayan indramayu yang hadir hari itu tumplek blek menikmati pesta tahunan ini hingga pesta ini menjadi begitu meriah.

Kemeriahan pun tampak di dalam ruangan khusus di mana ibu-ibu dan bapak-bapak nelayan yang dianggap kompeten menyiapkan meron yang akan dilarung keesokan harinya. Meron sendiri merupakan sebuah miniatur perahu yang didalamnya diisi dengan kepala kerbau, kulit kerbau, dan berbagai macam sesaji yang nantinya akan diangkut kedalam perahu sungguhan untuk kemudian dilarung ke tengah-tengah lautan.

Ketika meron telah dimuat kedalam perahu, para nelayan dengan perahunya masing-masing akan mengawal merahu yang membawa meron. Ketika tiba ditujuan, dan meron itu dilarungkan, para nelayan yang tadi mengawal akan berbondong-bondong ikut terjun kelaut memperebutkan segala sesaji dari meron yang dilarungkan tersebut. Mereka percaya bahwa berbagai sesaji yang mereka dapat dari meron, dapat berkhasiat menjadi penolak bala sekaligus mendatangkan rezeki yang melimpah ketika dibawa berlayar untuk mencari ikan.

Setelah acara larungan meron, sang dukun yang bertugas sebagai pembaca mantra dan doa-doa itu pun akan mengambil air laut yang nantinya akan dipakai dalam acara ruwatan pada malam berikutnya. Upacara ruwatan itu sendiri berupa upacara untuk meminta keselamatan yang ditandai dengan digelarnya pertunjukan wayang kulit dengan lakon tertentu.
Air laut yang siang tadi diambil ketika upacara larung meron dan telah dicampur dengan air-air lainnya oleh sang dukun, akan dibagikan kepada warga setelah acara ruwatan selesai sebagai ajimat agar sentiasa diberikan keselamatan.

Upacara ruwatan tersebut juga merupakan acara penutup pada acara tradisi nadran. Usai acara ruwatan, para nelayan pun pulang kerumah masing-masing untuk kembali menjalankan rutinitas sehari-hari mereka yang tak lepas dari jaring dan perahu.


Share:

Perbaikan Jalan Persiapan Arus Mudik


Majalengka- Menjelang persiapan arus mudik Lebaran, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat terus melakukan upaya perbaikan jalur Provinsi yang ada di Kabupaten Majalengka. Hal ini dipersiapkan untuk target lebaran mendatang sudah layak serta bisa dilalui pengendara.

penanganan pihaknya mengklaim sejumlah ruas jalur Provinsi di kota angin tengah dikebut perbaikan meski hanya sebatas tambal sulam. Jalur utara Kadipaten-Jatitujuh termasuk jembatan Monjot tahun ini direncanakan mendapatkan perbaikan permanen. 
“Jalur selatan Majalengka didominasi dengan beberapa lubang. Begitu pula dengan jalur utara Kertajati-Jatitujuh ada salah satu jembatan (Monjot) dan di desa Jatitujuh yang menjadi langganan ambles karena abrasi sungai,” kata Edi.

Pihaknya menarget perbaikan jalur dengan menyapu bersih lubang rampung bulan Ramadan mendatang. Sehingga memasuki arus mudik dan balik lebaran kondisi jalan sudah laiak dipakai para pemudik. Majalengka menjadi sasaran target perbaikan meski dalam perkembangan lalu lintas pemudik sejak keberadaan Tol Cipali menurun.

“Kami tetap memprioritaskan bagi para pengendara tidak hanya untuk para pemudik saja. Kami langsung cepat tanggap bila ada kerusakan jalan seperti beberapa titik dipenuhi banyak lubang. Penangan lubang memang diutamakan dulu. Kalau yang lainnya sudah pada penangan permanen seperti di beberapa titik lainnya,” imbuhnya.

Warga berharap Bina Marga Provinsi Jawa Barat tidak memperbaiki kondisi lubang jalan asal-asalan. “Jangan sampai memasuki musim mudik saja baru cepat tanggap dan ditindaklanjuti. Karena seperti diketahui bahwa beberapa titik di jalur Provinsi di Majalengka dipenuhi banyak lubang jalan. Kami berharap kekuatan perbaikan lebih lama,” pinta Saefudin warga Kertajati.
Share:

Pohon Tumbang Menutupi Jalan

Sumedang- Diguyur hujan lebat, Kamis (28/4) sore kemarin, mengakibatkan sejumlah pohon bambu di kawasan Cadas Pangeran, tumbang. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Sumedang-Bandung ini, sempat terhambat beberapa jam.
Sebagian pengendara bahkan ada yang memutar arah atau kembali lagi. Namun kondisi itu langsung ditangani Lantas Polres Sumedang bersama warga, membuang pohon bambu yang tumbang ke jalan.

Mulyati warga Tanjungsari yang hendak ke Sumedang kota, terpaksa kembali lagi lantaran kondisi jalan macet. Meskipun harus memaksakan, Iman mesti menunggu beberapa waktu karena pohon bambu yang tumbang ke jalan mesti diamankan.
“Saya terjebak macet, jadi kembali lagi. Memang, di Cadas Pangeran ini sering terjadi pohon tumbang, bahkan sering juga longsor saat diguyur hujan seperti ini,” kata Mulyati, kemarin.

Kondisi ini, mendapat perhatian dari Lantas Polres Sumedang. Dalam akun resminya, pihaknya langsung mengamankan kondisi tersebut agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Bahkan diimbau pula, agar pengguna jalan Cadas Pangeran, untuk tetap waspada dan hati-hati terutama saat hujan deras.

Warga Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, mengeluhkan kondisi jalan Cadas Pangeran Atas (CPA), yang mengalami penurunan ketinggian sehingga jalan tidak rata atau amblas. Jalan yang merupakan salah satu objek penting bagi kelangsungan mobilitas warga itu, mengancam keselamatan pengendara terutama kendaraan roda dua.

Keadaan itu, diperparah dengan tidak adanya penerangan jalan umum (PJU). Selain itu, juga tidak ada tanda peringatan atau rambu-rambu. “Kalau malam bisa lebih bahaya, karena di titik itu keadaannya gelap,” ujar pengendara motor.

Ia berharap, pihak pemerintah yang mempunyai kaitan dengan masalah seperti itu, agar memperhatikan kondisi jalan yang sudah lama rusak itu. “Dulu sempat ditambal, namun posisi tanah sepertinya terus menurun, harus ada solusinya,” katanya.
Sementara itu, sejumlah pengendara yang melintas di jalan tersebut mengatakan, kondisi itu memang sudah berlangsung lama. 

Menururnya, hal tersebut menjadikan kekhawatiran bagi dirinya karena takut mengancam keselamatannya.
“Jelas membahayakan. kadang-kadang kalau tidak konsentrasi suka kebablasan,” ujar pengendara sepeda motor yang merupakan warga Tanjungsari ketika diwawancara.
Share:

Penjual Obat Tani Oplosan


KALIJATI – Seorang warga ketahuan menjual obat insektisida palsu dan langsung di gelandang ke Mapolsek Kalijati,  Rabu (11/5). Pelaku menipu korbannya dengan melakukan transaksi penjualan obat hama insektisida.

Kapolsek Kalijati Kompol Mashar mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan pelaku penipuan yang menjual obat insektisida palsu kepada korbannya. “Pelaku dan barang buktinya sudah kita amankan di Mapolsek Kalijati,” ujarnya.

Aksi tersebut berhasil terungkap pada pukul 20.00 WIB. Awalnya Polsek Kalijati mendapatkan laporan dari warga kalau ada penjual obat yang meresahkan dalam melakukan penjualan insektisidanya. Pelaku terkadang memaksa calon korbannya untuk membeli obat insektisidanya. Petugas kepolisian yang mendapatkan informasi tersebut, melakukan penjebakan dan akhirnya berhasil diungkap pelaku penjual obat insektisida palsu tersebut. “Kita mendapatkan laporan dari warga Kampung Legokjambu Desa Jalupang, ada yang menjual obat insektisida palsu, makanya kita langsung terjun ke lapangan,” katanya.

Obat hama palsu yang dijual, harganya miring sehingga calon korbannya mau membelinya. Namun ketika dibeli banyak yang mengeluhkan obat insektisida oplosan tersebut, karena tidak menghasilkan apa-apa. “Obat insektisda palsu tersebut dioplos, sehingga dijual dengan harga miring untuk calon korbannya,” ungkap pelaku.

Petugas pun menyita barang bukti dari pelaku penipuan berupa 15 botol kecil obat insektisida merk abacel, 5 botol besar obat insektsidia merk abacel, 10 botol kecil starban, 18 botol besar merk sidabas, 4 botol kecil merk score. Selain barang bukti obat insektisida, petugas juga menyita satu motor merk Honda Revo yang digunakan pelaku untuk menjual obat hama palsu. Petugas melakukan pemeriksaan secara instensif guna mengembangkan lebih lanjut.

Pelaku AM mengaku menjual obat insektsida palsu tersebut dengan melakukan pengoplosan terhadap produknya, sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang belipat. “Biar untungnya banyak,” katanya.
Share:

Kampung Inggris Pare Kediri


 Hasil gambar untuk kampung inggris pare kediri

Kediri- Ketika mendengar kata “Kampung Bahasa Inggris” sepintas mungkin kamu akan berfikir bahwa ini adalah sebuah kampung dimana tinggal orang-orang bule yang selalu berbicara bahasa Inggris dimana-mana. Atau mungkin terbayang kalau semua orang dari anak kecil sampai orang tua, dari tukang bakso sampai tukang soto cas cis cus ngomong bahasa Inggris.

“Kampung Bahasa Inggris”. Nama ini sebenarnya bukan nama formal dari sebuah desa. Ini hanyalah sebutan atau julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa SInggahan , Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan kecil yang damai, sejuk, nan jauh dari keramaian kota. Dan yang perlu ditegaskan, orang-orang yang tinggal disini adalah murni orang Indonesia tulen.

Namun julukan yang diberikan pada kampung ini juga bukan tanpa alasan. Karena memang konon ceritanya di kampung ini semua orang berbicara bahasa Inggris. Tapi bukan karena bahasa Inggris adalah native language (bahasa asli) mereka. Melainkan lebih karena banyak orang yang bisa berbicara bahasa Inggris disana. Di Kampung ini memang terdapat banyak sekali kursusan bahasa Inggris.
Dengan banyaknya lembaga kursus tersebut maka tak heran kalau banyak orang bicara bahasa Inggris dimana-mana, yang tak lain dan tak bukan adalah murid/guru dari lembaga – lembaga kursus di sana.

Kampung Inggris berawal dari didirikannya lembaga kursus yang bernama BEC (Basic English Course) oleh seorang penduduk pendatang yang bernama Pak Kallen (Mr Kallen). Sekalipun namanya seperti nama orang bule, tetapi dia orang Indonesia asli.

Pada awal berdirinya fasilitas yang dimiliki sangat terbatas, karena hanya berlokasi di teras masjid yang diperuntukkan untuk anak-anak desa yang kurang menguasai bahasa inggris. Selanjutnya di rumah-rumah yang membolehkannya mengajar, dan akhirnya sampai memiliki gedung sendiri. begitulah perjuangan Pak Kallen yang konsisten dan pantang menyerah hingga mengantarkan BEC menjadi begitu terkenal dan lulusannya diakui kualitasnya. Hal inilah yang mengundang banyak pendatang  untuk belajar bahasa inggris disana.

Dari sinilah mulai “berkembangbiak” beberapa lembaga kursus baru untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Beberapa lulusan BEC tetap mengajar disana dan beberapa yang lain mendirikan lembaga kursus sendiri. Lembaga kursus yang didirikan pun semakin bervariasi dari segi waktu, spesialisasi program, metode serta biayanya.
Share:

Wisata Penangkaran Buaya Subang

Hasil gambar untuk blanakan subang
Subang- Wilayah Subang memang kaya akan potensi wisata. Pegunungan di selatan Subang sudah lama menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Subang. Demikian pula di pantura selain wisata pantai dan wisata kuliner ikan lautnya, di pantura Subang juga terdapat destinasi wisata yang atraktif, yaitu penangkaran buaya Blanakan. 
melintasi pantai utara (pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata kesejumlah destinasi menarik mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Di wahana wisata ini pengunjung dapat melihat ratusan buaya dalam berbagai ukuran yang ditempatkan pada kolam-kolam sesuai kategori umurnya. 
Buaya-buaya di Blanakan biasanya diberi makan setiap 2 hari sekali. Menurut Ajat, jika diberi makan setiap hari justru malah tidak dimakan. Biasanya pakan utama buaya-buaya tersebut adalah ikan laut yang kebetulan sangat melimpah di sana karena berdekatan dengan tempat pelelangan ikan Blanakan.
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2

Atraksi utama di wana wisata Blanakan adalah 2 ekor buaya jantan berukuran raksasa yang bernama Baron dan Jack. Kedua buaya tersebut sudah berumur sekitar 33 tahun, yang merupakan buaya generasi pertama yang ditangkar di sana.

“Baron berukuran sekitar 5.5 meter, sedangkan Jack memiliki panjang lebih dari 6 meter dan berat keduanya hampir 700 Kg,” kata Ajat.
Atraksi memberi makan kedua raksasa inilah yang paling ditunggu para pengunjung. Wisatawan bisa membeli bebek di lokasi wisata tersebut untuk selanjutnya dijadikan umpan, agar Baron dan Jack mau keluar dari persembunyiannya.

Kedua buaya ini ditempatkan pada kolam yang cukup besar bersama 5 ekor buaya betina. Di kolam tersebut Baron dan Jack memiliki daerah teritori masing-masing. Namun keduanya sudah jarang naik ke daratan. Bobotnya yang sudah terlalu besar telah menghambat pergerakan mereka.

Di bagian kanan kolam sudah disiapkan tempat bertelur buaya-buaya betina berupa gundukan-gundukan jerami. Buaya-buaya yang ditempatkan di kolam ini adalah indukan utama yang menghasilkan hampir semua anakan yang ada di wahana wisata Blanakan.
“Jack…Jack…Jack…,” teriak Ajat memanggil buaya sambil memukul-mukul tongkat bambu ke tepian kolam.
Tak berapa lama seekor buaya berukuran besar langsung menyambar tongkat bambu yang dipakai Ajat secara tiba-tiba dan membuat semua yang ada di tepi kolam terkejut karena gerakannya.

“Nah, yang ini namanya Jack, dia memang paling agresif di sini,” kata Ajat sedikit terkejut.
“Kalau si Baron sudah cukup jinak, bisa disentuh pengunjung,” Ajat menambahkan.

Setiap hari selalu ada pengungung yang berwisata ke wana wisata Blanakan ini. Jumlah kunjungan wisatawan mencapai puncaknya ketika hari raya dan ketika di gelar hajat laut di Blanakan.
Setiap pengunjung yang berwisata ke Wana Wisata Blanakan dikenai harga tiket masuk Rp. 10.000,- untuk Dewasa dan Rp.7.500,- untuk anak-anak dan jika ingin melihat atraksi Baron dan Jack pengunjung dikenai biaya tambahan sebesar Rp. 8.000,-.
Akses menuju lokasi wisata ini dapat ditempuh melalui jalur utama Pantura. Kemudian arahkan kendaraan menuju desa Blanakan, Kecamatan Blanakan.
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2
Melintasi pantai utara (Pantura) Jawa sangat disayangkan jika tak mencoba berwisata ke sejumlah destinasi menarik yang terbentang mulai dari Pamanukan Subang hingga Tegal Jawa Tengah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/syaifuddin/wisata-penangkaran-buaya-di-blanakan-subang_54f37041745513a32b6c74f2
Share:

Pantai Pondok Bali Subang


Subang- Pantai Pondok Bali meskipun namanya mengandung kata “Bali” namun tidak berada di Pulau Dewata Bali, melainkan terletak di daerah Subang Jawa Barat. Dari Bandung hanya sepelemperan batu saja. Makanya, bagi Anda yang bosan dengan objek wisata yang ada di Bandung, bisa langsung tancap gas menuju ke Pantai Pondok Bali di Subang yang memiliki keindahan dan panorama yang tak kalah dengan pantai-pantai lainnya di Jawa Barat.

Yang menjadi ciri khas Pantai Pondok Bali ialah hamparan pasir putih yang membentang di sepanjang bibir pantai. Aneka kegiatan yang bisa dilakukan oleh para wisatawan seperti berenang, memancing di laut, serta tentunya menikmati keindahan Pantai Pondok Bali terutama disaat matahari tenggelam atau yang lebih dikenal dengan sunset. Sunset di Pondok Bali pokoknya tak kalah dengan sunset di pantai-pantai terkenal di Bali.

Suasana pantai yang sepi, serta jauh dari keramaian orang-orang yang berkunjung seperti pada pantai-pantai pada umumnya, membuat pantai ini menjadi tempat bagi para wisatawan yang ingin merenung dan bertafakur mengenai perjalanan dirinya dengan sajian sebuah pantai yang membentang luas dan indah. Dengan berkunjung ke Pantai Pondok Bali ini, Anda akan mendapatkan keuntungan yang dobel, selain bisa menikmati keindahan dengan segala panoramanya juga bisa sekalian menyepi, bertafakur, mencari ide.

Pantai Pondok Bali berada di Desa Mayangan, Kecamatan Pamanukan, Subang Jawa Barat –Indonesia. Adapun waktu tempuh yaitu dari Kota Subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan dari Bandung sekitar 2,5 jam dan dari Jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur pantura dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam serta dari Pamanukan kurang lebih 15 menit.
Share:

Kampung Senyum Subang


Subang- Jika Anda ke Ciater, sesekali sempatkan diri datang ke Kampung Senyum, Ciater Subang. Pemandangan yang indah dan suasananya bikin menenangkan, tidak berlebihan jika obyek wisata ini, menjadi surga tersembunyi di daerah Subang Selatan.

Kampung Senyum ini berada di Kampung Cibareubeuy, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Subang. Rute untuk menuju lokasi itu, Anda bisa masuk melalui jalan wisata air panas Sariater ke arah belakang dengan jarak tempuh maksimal sejam perjalanan.

untuk tiba di lokasi, wisatawan harus jalan kaki sekitar 2 km melalui jalan setapak pematang sawah dan menyusuri sungai.

Track menuju lokasi, bagi yang baru datang, kadang bikin frustasi dan putus asa. Beruntung pemandangan  sepanjang jalan menuju lokasi Kampung Senyum ini mampu meredam rasa lelah, capek dan panas. "Track-nya edan! Ini sangat cocok buat jejak petualang. Tapi emang dahsyat, sesuai namanya Kampung Senyum, meskipun capek, pas sampai kita pasti tersenyum," kata seorang wisatawan Kirania.

Obyek wisata Kampung Senyum itu dikelola Rosid atau akrab disapa Mang Ocid. Ia mendirikan dan menata Kampung Senyum sejak 2000 lalu seorang diri. Mang Ocid bercerita, muasal Kampung Senyum atas pesan orang tuanya. Saat itu, Mang Ocid diminta untuk kembali ke hutan dan menatanya. "Ini jadi obyek wisata alternatif di Subang," kata Mang Ocid.

Yang unik saat tiba di Kampung Senyum, satu orang pengunjung harus memukul kentongan bambu sebanyak 5 kali yang tersedia di pintu gerbang sebelum melintas jembatan bambu. Dalam papan yang dipasang di pintu gerbang itu, dengan memukul kentong, berharap bisa membuka pintu rizki, tentu saja selain untuk isyarat ada wisatawan yang datang.

Di area Kampung Senyum ini tersedia 16 saung khas sunda untuk beristirahat. Suara sautan burung, pancuran air dan aliran air alami yang ada di daerah itu menjadi penyempurna kedamaian dan kenyamaan. "Mereka yang datang ke sini gratis, kecuali untuk menginap," kata Mang Ocid.

Kekurangan obyek wisata itu pada fasilitas makanan. Mang Ocid mengutarakan, di obyek wisatanya hanya menyediakan Mie Instan, aneka Kopi dan nasi liwet untuk wisatawan jumlah besar. "Buat yang datang bawa makanan silakan saja, yang penting kita sama-sama jaga lingkungan dan kebersihan," terangnya.
Yang menarik dari kamung senyum itu, hanya 100 meter dari lokasi itu ada Curug Cibeurebubuey, dengan suasana alam eksotis dan melarukan kepenatan setelah aktivitas rutin.
Share:

Kebun Binatang Bandung Ditutup


Ditutupnya Kebun Binatang Bandung Buat Kecewa Pengunjung

Bandung- Matinya Yani salah satu Gajah di Kebun Binatang Bandung, membuat tempat wisata tersebut tutup untuk sementara waktu, Kamis (12/5/2016).

Pengunjung yang datang dari luar kota merasa kecewa, karena tidak bisa melihat koleksi binatang.

Salah satunya adalah pengunjung dari Paud Nurul Falah Subang
Ida (42), guru PAUD Nurul Falah, mengatakan ia mengajak para siswanya datang ke kebun binatang untuk memberikan penyegaran usai melakukan proses belajar mengajar.

"Kami sudah sejak pukul 06.00 di sini, membawa mereka (siswa, Red) untuk membuat anak menjadi refresh dan memberikan edukasi pula," Katanya Rabu (12/5/2016).
Ia pun merasa kecewa kepada pihak pengelola kebun binatang, terkait tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu kepada para pengunjung.
Ida mengatakan dirinya mendapat imbauan menunggu hingga pukul 11.00, karena adanya proses otopsi oleh pihak tim medis hewan.


Share:

Razia Kendaraan Yang Belum Bayar Pajak


KARAWANG – Petugas gabungan terdiri dari Samsat Dispenda Jawa Barat, Jasa Raharja, Dishubkominfo, Polres Karawang dan Denpom, Selasa (10/5) siang, menggelar operasi kendaraan roda dua dan roda empat yang belum bayar pajak.

Dalam razia yang digelar di GOR Panathayuda Jalan Ahmad Yani Bayypas, petugas berhasil menjaring ratusan kendaraan yang belum melakukan daftar ulang. Para pemiliknya langsung diminta untuk melakukan pembayaran langsung di tempat. Sementara, petugas lalu lintas langsung menindak para pengendara yang tak membawa kelengkapan surat.
Dalam razia kali ini, petugas berhasil menjaring sebanyak 310 kendaraan roda dua dan 151 kendaraan roda empat yang belum membayar pajak.

Sementara itu, tak hanya kendaraan yang belum membayar pajak saja yang terjaring dalam operasi gabungan bersama Dispenda, belasan kendaraan yang tak memiliki kelengkapan surat juga tak luput dari operasi tersebut. “Kalau kendaraan yang ditilang itu langsung ditangani pihak petugas Satlantas. Totalnya ada sebanyak 18 kendaraan roda dua yang ditilang dan 3 unit kendaraan roda empat,” jelasnya.

Ayi berharap, dengan dilakukannya operasi tersebut, para pemilik kendaraan, khususnya yang belum melakukan daftar ulang kendaraannya, bisa menyadari dengan sendirinya bahwa membayar pajak itu merupakan hal yang terpenting bagi para pemilik kendaraan khususnya.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi shock terapi juga kepada para pengendara untuk selalu diingatkan agar wajib pajak,” tegasnya.
Share:

Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban


SUBANG- Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban di Kecamatan Pusakanegara Kabupaten Subang, dibangun tahun 2017 mendatang. Saat ini, Kementerian Perhubungan RI membangun jalan menuju laut lepas di pelabuhan Patimban Subang  tersebut.

Patimban akan dibangun pelabuhan internasional oleh pa Presiden RI Jokowi. Pembangunan pelabuhan internasional di Cilamaya Kabupaten Karawang tidak jadi, dan akan dibangun di Patimban Kabupaten Subang. Secara keseluruhan akan dibangun tahun 2017 mendatang. Saat ini ada pembangunan jalan dari daratan menuju laut lepas yang dilakukan Kementrian Perhubungan.

Pembangunan pelabuhan internasional. Jelas akan  membawa arah yang sangat postif dan juga segala perekonomi masyarakat Pantura, termasuk Kabupaten Subang akan maju. Pembangunan jalan tol Cipali Subang, ada dampak sedikit karena jalur Pantura Subang tidak dilalui berbagai kendaran. “Dibangunnya pelabuhan internasional Patimban, geliat perekonomiaan Pantura Kabupaten Subang akan maju,” Ujar Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil IX Jawa Barat Maruarar Sirait

Apalagi nantinya akan dibangun perkantoran, lalu akses  jalur kereta api dan interchange menuju jalan tol Cipali Subang. Jalur dari jalan nasional  menuju laut Patimban sudah dibebaskan semasa Bupati Subang Mang Eep Hidayat, tinggal beberapa hektare lagi yang harus dibesakan untuk perkantoran dan yang lain-lain. “Kami juga terus mengawal pembangunan pelabuhan internasional Patimban Subang,” ujar Bang Ara.
Share:

Markoni Group Peringati Isra Mi'raj


Subang- Markoni Group melakukan launching Markoni Cafe & Resto, serta pengembangan pembangunan Hotel Markoni II, Jumat (6/5).
Markoni Group menyelenggarakan peringatan Isra Miraj Nabi Besat Muhammad SAW serta menyantuni sekitar 42 orang anak yatim yang ada di lingkungan sekitar Desa Sukasari Kecamatan Sukasari. 

Ketua Panitia Penyelenggara kegiatan Tuty Suparyanti mengatakan, Markoni Group selalu berupaya untuk berbagi dengan masyarakat lingkungan sekitar seperti warga kurang mampu, jompo serta anak yatim piatu. Markoni Group merasa tidak berdiri sendiri keberadaan Markoni Group tentunya berkat dukungan semua pihak.

Markoni Group dalam setiap moment dan kesempatan, selalu berbagi dengan masyarakat sekitar. “Hal itu adalah bentuk rasa tanggungjawab dan  kepedulian sosial dimana Markoni Group dalam menjalankan usahanya tidak hanya untuk profit semata, tetapi ada sumbangsihnya terhadap kepentingan masyarakat sekitar. Markoni juga mohon doa restu dan dukungan untuk Markoni Cafe & Resto serta pembangunan Hotel Markoni II.

Markoni Group bukan sebuah perusahaan yang hanya menarik keuntungan semata, tetapi keuntungan itu disisihkan untuk masyarakat lingkungan sekitar. “Saya sebagai kerabat Markoni Group juga merasa bangga, moment Isra Miraj ini juga diisi dengan santunan buat sekian puluh anak yatim, semoga Markoni Group semakin maju, berkembang dan penuh barokah,” tutur Ketua DPRD Ir Beni Rudiono saat menghadiri acara.
Share:

Seni Tradisional Mengisi Waktu Liburan

Subang- Mengisi waktu libur sekolah tidak melulu diisi dengan berwisata ke tempat rekreasi ataupun menikmati menu makanan di rumah makan. Ada cara unik yang digelar oleh warga Subang.
Sanggar Tari Nay Sunda Galuh Pakuan Subang memanfaatkan waktu libur sekolah dengan menggelar malam apreisasi tari sunda di Gedung Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani, Subang. Ada puluhan anak-anak menampilkan sejumlah tarian tradisional sunda.

Seperti layaknya orang dewasa, anak-anak ini tampak menghayati dan detail memperagakan setiap tarian. Gerak tubuh anak-anak ini mengikuti irama musik sunda. Demikian halnya dengan pakaian yang mereka kenakan, senada dengan tarian yang mereka mainkan. Anak-anak yang berusia 3-7 tahun membuat penonton  yang hadir dilokasi merinding karena takjub akan kelincahan dan aksi lucu gerakan yang mereka tampilkan.

Dari mulai tari maung lugay, tarian kukudaan, tari merak, tari tablo, dan topeng kelana. Puluhan penari anak-anak bergroup itu sukses memperagakan setiap tarian dengan sempurna.
Pengasuh Sanggar Tari Nay Sunda Galuh Pakuan Subang, Novi Silviadi mengatakan pentas tari ini selain untuk mengapreisasi anak asuhnya itu, juga sebagai bagian dari cara mengenalkan seni tradisional sejak usia anak-anak.

"Kita harus jujur pada diri kita masing-masing, kalau tari tradisional ini semakin tidak sukai sama-sama generasi muda kita. Sebaliknya, mereka justru menggandrungi musik modern. Kalau tidak saat ini kita mengenalkan, bagiaman nasib tari dan seni tradisional 5-10 tahun ke depan," kata Novi.
Di bagian lain, kata Novi, selain tujuan tadi, pentas tari sunda ini bagian dari kampanye menjadikan tarian sunda sebagai bagian dari wisata keluarga. Selain sederhana, konsep ini juga bagian dari cara mendekatkan seni ke Subang.

"Ini bisa jadi acara keluarga, bisa jadi refreshing buat keluarga, dari pada harus berwisata ke luar kota. Dan terpenting adalah kegiatan semacam ini menjadi cara mendekatkan seni tradisional ke masyarakat," pungkasnya. 
Share:

Seminar Nasional



SUBANG – Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Subang menyelenggarakan  seminar Nasional di aula Pemkab Subang, Rabu (4/5).

Plt Bupati Subang Hj Imas Aryumningsih SE, mengungkapkan saat sambutan seminar Nasional, kaum perempuan supaya mandiri tetapi tetap dengan ketaatan sebagai istri kepada suaminya dan naluri sayang sebagai seorang ibu kepada anak-anaknya.

Menurutnya, dalam keadaan yang serba modern sekarang sangat memungkinkan perempuan untuk maju dan mandiri, dengan masa mudanya saya pada waktu itu   penuh tantangan dalam hidup yang serba kesederhanaan apabila dibandingkan dengan masa sekarang.

“Kami berharap  perempuan-perempuan Kabupaten Subang dimasa depan bisa tampil lebih maju untuk memajukan Kabupaten Subang. Porsi perempuan saat ini sangat laur biasa dan juga banyak yang menjabat berbagai jabatan termasuk jabatan politik,” ujar Imas.
Share:

Syukuran Hasil Produksi Padi Meningkat


Subang- Pemerintah Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara menyelenggarakan syukuran hajat tani atau disebut dengan Mapag Sri. Acara berlangsung di halaman Bale Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara, Selasa (10/5).

Menurut Kepala Desa Pusakaratu Aan Ana, syukuran hajat pertanian atau disebut Mapag Sri itu diselenggarakan berkat dukungan semua masyarakat khususnya para petani di desanya.
Mapag sri dijadkan wahana silaturahmi petani bersama masyarakat dan perangkat desa sehingga hubungan kekeluargaan semakin erat. “Ini juga keiinginan yang sangat besar dari masyarakat dan para petani, sebagai rasa syukur atas keberkahan hasil produksi pertanian di Desa Pusakaratu. Kami berharap hasil yang lebih meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Pusakanagara Hj. Ela Nurlela, sesuai dengan moto desa Pusakaratu yaitu Maju, dirinya meminta perangkat desa dan masyarakat bersatu padu dalam mewujudkan Desa Pusakaratu lebih maju dan berkembang khususnya bidang pertanian. “Kita harus bersyukur bahwa hasil pertanian kita bagus. Mapag Sri atau hajat para petani ini, menjadi sebuah media ungkapan rasa syukur atas keberkahan para petani,” tuturnya.

Apalagi sektar 80 persen warga Desa Pusakaratu adalah petani. Bagaimana pemdes harus berupaya untuk terus membangun desanya terutama bidang pertanian sebagai fondasi ekonomi masyarakat.”Saya mengingatkan, agar untuk mencapai sesuatu itu harus ada rasa kebersamaan dan gotong royong,” katanya.


Terkait seni pewayangan, Ela menilai, media  pelajaran bagi masyarakat yang harus diambil manfaatnya. Para wali mensyiarkan agama islam melalui seni dan budaya. “Intinya kita harus mensyukuri nikmat yang telah dihasilkan dari usaha tani kita, agar hasilnya berkah dan lebih meningkat lagi,”

Share:

Objek Wisata Pantai Terbengkai


Subang- Kabupaten Subang adalah salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini dilintasi jalur pantura (pantai utara) yang merupakan salah satu jalur paling sibuk di pulau Jawa karena jalur ini sangat ramai terutama pada musim libur lebaran.

Di wilayah pantura Subang ini memiliki objek wisata diantaranya terdapat beberapa pantai, patimban dan pondok bali. Namun objek wisata pantai ini kurang diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Subang.

Pemerintah Subang seharusnya lebih serius lagi dalam mengelola objek wisata yang ada di wilayah pantura, terutama pantainya, selain dari air nya yang sudah sangat keruh dan kotor, lingkungannya pun belum tertata rapih sehingga terlihat semrawud, ditambah lagi akses jalan menuju pantai yang rusak, meski bisa dipakai tetapi pengguna jalan merasa tidak nyaman.

Delisa sebagai warga yang tinggal didekat pantai patimban, merasakan ketidak nyamanan karena jalan yang rusak, mengakibatkan tidak sedikit adanya kecelakaan lalu lintas. Misalnya ketika musim hujann, jalan yang berlubang tidak terlihat oleh pengendara terutama pengendara sepeda motor karena dipenuhi genangan air. Dan ketika musim kemarau datang jalan sangat berdebu sehingga warga terganggu. Banyaknya mobil truk dengan muatan besar berlalu lalang diakses jalan patimban yang mengakibatkan jalan semakin rusak.

Seandainya apabila pemerintah Kabupaten Subang lebih memperhatikannya lagi tidak menutup kemungkinan pengunjung yang datang pun semakin bertambah dan keuntungan yang dihasilkan akan lebih banyak lagi. Dua lokasi wisata pantai pantura ini setiap hari libur ramai dikunjungi wisatawan terutama libur lebaran dan tahun baru. Penghasilan yang diraut juga tidak sedikit, terlihat dari tingginya pengunjung yang dating.
Share:

Nanas dibudidayakan Kota Subang


Subang- Kecamatan Jalan Cagak terletak di Kabupaten Subang, yaitu salah satu wilayah penghasil nanas dan juga menjadi tempat penjualan nanas. Untuk bisa menikmati atau melihat hamparan kebun nanas, tengoklah Kabupaten Subang, sekitar 25 kilometer dari Kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Jalancagak, selain dari Kecamatan Jalan Cagak terdapat di Kecamatan Cijambe, atau di Cisalak. 

Dalam mengenali dan menemukan kecamatan Jalan Cagak ini sangatlah mudah karena memiliki ciri yang khas yaitu, terdapatnya patung nanas di jalan antara ke Bandung,



Subang memang sejak lama dikenal sebagai salah satu daerah penghasil nanas paling besar di daratan Jawa Barat. Wilayah ini merupakan kawasan pegunungan yang ditanami teh sehingga sepanjang kecamatan Jalan Cagak sampai Ciater dipenuhi oleh perkebunan teh seperti PT.Perkebunan Nusantara VIII sebagai BUMN Indonesia. 

Suasana dalam perjalanan Bandung-Subang, kendaraan baik itu kedaraan umum atau pribadi seperti mobil maupun motor pasti akan melihat banyaknya para pedagang nanas yang sedang memajangkan dagangan nanasnya di pinggiran jalan dengan saung.
kecamatan Jalan Cagak merupakan Kecamatan yang memproduksi buah nanas terbanyak karena terhampar luas perkebunan milik warga dikecamatan tersebut.  
Mulyanto (43), salah seorang petani nanas di Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Jalancagak, menyatakan, “mayoritas penduduk di desa itu menggantungkan hidup dari nanas yaitu perkebunan”. Biasanya mereka menjualnya kepada tengkulak yang kemudian di jual lagi ke pedagang eceran.

Apa sebenarnya nanas simadu? Dan apa perbedaan nanas simadu dan nanas lainnya? Perbedaannya adalah rasanya yang manis dan kadar airnya yang tinggi. Memang sulit bagi orang awam untuk membedakannya. Tapi bagi saya yang sudah dari kecil bergelut dengan nanas membedakannya memang tak sulit. Cara membedakannya adalah dari suara nanas saat ketuk dengan kuku atay pisau.

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support